Penanganan Kekerasan Perempuan dan Anak, Wali Kota Banjarmasin Buka Kampanye 16 HAKTP | Berita Banjarmasin | Situs Berita Data & Referensi Warga Banjarmasin

Kamis, 07 Desember 2023

Penanganan Kekerasan Perempuan dan Anak, Wali Kota Banjarmasin Buka Kampanye 16 HAKTP

BERITABANJARMASIN.COM - Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina buka Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak di Balai Kota Banjarmasin, Kamis (7/12/2023) pagi.

Ibnu mengatakan kegiatan kampanye itu sangat penting dilakukan untuk mencegah agar tidak terjadi kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kota Seribu Sungai.

"Jadi sudah seharusnya kita kampanyekan stop kekerasan terhadap perempuan dan anak bersama-sama," ucapnya.

Untuk itu lanjut Ibnu, sudah menjadi tugas pemkot penanganannya melalui pembinaan yang dilakukan oleh DP3A.

"Untuk mencegah dan jika ada kekerasan maka didampingi dan ditangani sampai selesai hingga ada efek jera agar perempuan terlindungi," tandasnya.

Di samping itu, dalam kampanye tersebut perempuan diajak memproteksi diri dengan baik yakni berpakaian sopan.

Mengingat pakaian yang kurang sopan sangat berpotensi mengundang pelaku untuk melakukan kekerasan seksual.

"Perlu kesadaran dan antisipasi mulai dari diri sendiri yang mana penanganan kekerasan tidak hanya dari pemerintah saja," kata ia.

Kepala Bidang Perlindungan dan Pemberdayaan Perempuan DP3A Banjarmasin, Rusdiati menerangkan bahwa kegiatan kampanye tersebut agenda tahunan digelar.

"Kebetulan hari ini berbarengan dengan peringatan hari ibu," imbuhnya.

Ia juga menyampaikan bahwa pihaknya terus melakukan pembinaan dan pendekatan secara persuasif terhadap masyarakat terutama perempuan.

Agar ujarnya lagi bisa berani melaporkan jika terjadi tindakan kekerasan maupun hal lainnya yang dapat merugikan diri sendiri.

Sementara itu, Kepala DP3A Kota Banjarmasin, Muhammad Ramadhan menyebutkan selama lima tahun terakhir data kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan terus mengalami peningkatan signifikan.

Rinciannya tahun 2019 ada 87 kasus, di tahun 2020 77 kasus kekerasan. Kemudian di tahun 2021 91 kasus dan kasus kekerasan terbanyak ada di tahun 2022 136 kasus.

"Sementara di tahun 2023 ini berdasarkan data per November 122 kasus yang terdiri 44 kekerasan terhadap perempuan dewasa, anak perempuan 50 kasus dan anak laki-laki 28 kasus," paparnya.

Dari rincian data kasus kekerasan tahun 2023 itu, hampir 80 persen dialami perempuan baik usia dewasa maupun anak-anak.

Adapun faktor penyebab terjadi tindak kekerasan sendiri menurutnya dipicu karena lingkungan, ekonomi, dan sosial.

"Kalau di identifikasi tindak kekerasan itu terjadi macam-macam termasuk kekerasan seksual," pungkasnya. (arum/sip)

Posting Komentar

favourite category

...
test section describtion

Whatsapp Button works on Mobile Device only

close
pop up banner